Tempo berfungsi untuk menyatakan capat lambatnya lagu dimainkan. Tempo pada lagu biasanya ditulis di atas sebelah kiri lagu, baik pada lagu notasi balok maupun notasi angka.
Musik pada dasarnya terdiri atas ketukan-ketukan. Oleh karena itu, kecepatannya dapat diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan lagu atau banyaknya hitungan dalam satu menit disebut metronome maelzel.
Pada awalnya Metronome ditemukan oleh seorang belanda bernama wickel pada tahun 1815 dalam bentuk yang sangat sederhana sekali. setelah itu alat tersebut di sempurnakan oleh seorang bangsa swiss yang bernama maelzel (johan nepomuk maelzel 1770 – 1838 ) . dalam lagu, ukuran metronome di tulis dengan singkatan M.M. di sebelah kiri atas berserta dengan istilah tempo yang ada (M.M. singkatan dari metronome maelzel).
Metronome ialah alat yang dipakai untuk mengukur tempo yaitu alat yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat bergerak bolak balik (ke kiri ke kanan ) di muka sebuah skala
Untuk menyetel cepat dan lambatnya yaitu dengan mengeserkan besi yang ada pada jarum ke atas ke bawah. di setel ke atas maka lambatlah gerak jarum itu dan disetel ke bawah cepatlah gerak jarum itu di skala itulah tercantum ukuran ukuran kecepatan yang di perlukan
Misalnya, lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman ditulis dengan tempo M.M. q 96, artinya lagu tersebut harus dinyanyikan dalam kecepatan 96 ketukan dalam waktu satu menit, dengan not seperempat sebagai satuan hitungannya (kerena menggunakan tanda birama 4/4).
Tempo lagu dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: lambat, sedang dan cepat. Berikut istilah-istilah tanda tempo:
· Tanda tempo lambat
- Grave = sangat lambat dan khidmat (40-44 M.M.)
- Largo = lambat dan agung (46-50 M.M.)
- Adagio = sedikit lebih cepat dari Largo (52-54 M.M.)
- Lento = lambat (56-58 M.M.)
· Tanda tempo sedang
- Andante = secepat orang berjalan (72-76 M.M.)
- Andantino = lebih cepat dari Andante (80-84 M.M.)
- Maestoso = agung dan mulia (88-92 M.M.)
- Moderato = sedang (96-104 M.M.)
· Tanda tempo cepat
- Allegretto = agak cepat dan riang (108-116 M.M.)
- Allegro = cepat, hidup dan riang (132-138 M.M.)
- Vivace = hidup dan riang (160-176 M.M.)
- Presto = cepat (184-200 M.M.)
Selain itu, ada tanda-tanda lain yang menunjukkan kecepatan lagu, yaitu:
- Accelerando (accel) = semakin cepat
- Ritardando (rit) = semakin lambat
- Fermata (U) = lamanya diatur oleh penyanyi atau dirigen
- Staccato ( ) = terputus-putus
Selain istilah utama, kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau penambahan dengan istilah lain dengan akhiran tertentu. Cara yang biasa digunakan seperti berikut :
Penggabungan dua istilah, misalnya Allegro Vivace yang berarti lebih cepat dari Allegro, tetapi kurang dari vivace
Menambah istilah lain. Kata-kata yang digunakan seperti berikut :
Con amore : dengan penuh cinta
Conbrio : dengan hidup
Con fiesta : dengan meriah
Con espressione : dengan penuh perasaan
Con dolore : dengan sedih
Con mastoso : dengan agung
Misalnya dari istilah adagio menjadi adagio con maestoso
Menambah akhiran “etto” yang berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat. Misalnya jika allegretto yang berarti agak cepat dan allegrissimo yang berarti sangat cepat.
Metronome = Alat untuk mengukur ketepatan tempo
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung, semoga bisa memberikan manfaat.
Tetap belajar dan berbagi di sini ya.... Silakan tuliskan komentar untuk artikel di atas.